- All
- Category 1
- Category 2
-
Categories
- alam semesta (13)
- download (1)
- fakta (9)
- gaya hidup (15)
- global (53)
- hobi (14)
- humor (12)
- ilmu dan teknologi (30)
- info (2)
- inspirasi (47)
- internet (14)
- karir dan bisnis (18)
- kesehatan (50)
- kuliner (23)
- mitos / misteri (7)
- ragam (7)
- religi (16)
- sport (12)
- tips dan trik (58)
- Travel and Tour (22)
- tutorial (20)
- video (5)
IntenseDebate Comments - Last 5
Tanaman Pemakan Tikus
WASHINGTON - Kantong semar atau Nepenthes sudah dikenal sebagai tanaman karnivora yang memangsa serangga. Namun lain dengan kantong semar raksasa ini yang sanggup memangsa tikus.
Tanaman karnivora ini berukuran cukup besar sehingga bisa menelan tikus, bahkan sampai mencerna gigi serta tulang-tulangnya.
Diwartakan Dailymail, Rabu (11/4/2012), tanaman bernama latin Nepenthes spathulata itu dapat ditemukan di pulau Jawa dan Sumatera. Batangnya bisa tumbuh sampai sepanjang lima meter dan memiliki kantung untuk menangkap mangsa.
Binatang yang terpancing mendekati mulut licin si kantong semar akan terpeleset masuk. Kemudian, binatang tersebut akan tenggelam atau mati kelelahan dan perlahan-lahan hancur terkena enzim pencernaan.
Penjelajah Natural History, Stewart McPherson baru-baru ini menemukan spesies baru tanaman kantong semar tersebut. Saat itu, dia bersama ahli botani Alastair Robinson dan Volker Heinrich sedang melakukan sebuah ekspedisi di Mount Victoria, Filipina.
"Tanaman kantong semar tidak hanya menjebak serangga, tapi juga hewan pengerat seperti tikus. Dan spesies terbaru yang ditemukan, Nepenthes attenboroughii sudah pasti sangat besar untuk bisa menangkap mangsa itu," ujar kelompok ekspedisi tersebut.
McPherson menjelaskan bahwa semua kantong semar adalah tanaman karnivora. Tanaman ini memperoleh nutrisi penting dengan cara menjebak dan mencerna binatang karena biasanya tumbuh di tanah yang kurang subur.
"Spesies baru yagn ditemukan di Filipina ini memiliki kantong jebakan yang berwarna hijau dengan bercak ungu. Tampilannya jelas menonjol dibandingkan tanaman sekelilingnya," ujar McPherson. sumber
Labels:
ragam