Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

10 Kegiatan Paling Menyenangkan Saat Berlibur

1.Ice fishing in Canada
Jika Anda pernah menginginkan untuk menangkap ikan langsung dari lubang di es, coba Ontario, Kanada, yang menawarkan sampai lebih dari satu seperempat air tawar di dunia, dengan banyak ikan forel, bas dan pike. Perjalanan ke Algoma Negara di bagian utara Danau Superior , Anda melemparkan baris dan menunggu untuk sesuatu yang menarik untuk gigitan yang kemudian be cooked a crackling fire.


2.Running with the bulls in Spain
Running with the bulls selama sembilan hari Festival San Fermin di Pamplona, Spanyol, adalah salah satu kegiatan yang paling menyenangkan yang dapat dilakukan. Enam sapi jantan hebat sehingga biaya bawah jalan, bucking dan snorting, dan tujuan dari permainan adalah berjalan secepat Anda bisa dan penyelamatan oleh cedera dalam hal alleyways atau melengkapi berjalan sebelum sapi jantan.


3.Motorcycle trip up Highway 1
There are few road trips that manage to pack in the best of both the natural and the man-made worlds, but a motorcycle trip up the road linking Los Angeles and San Francisco does just that. The trip affords drivers sights of everything from mansions to coast lines with the awesome beauty of the coastal mountains in the Big Sur.


4.Bungee jumping in Zimbabwe
Anda hanya bisa menghargai keindahan Zimbabwe's Air terjun Victoria dengan wisata jalan kaki - atau, yang lebih ekstrim, bungee jumping dari ketinggian di dekat Air terjun Victoria Bridge. baru-baru ini, ini adalah hukum tertinggi bungee jumping spot di dunia dengan 364 kaki drop terhadap Sungai Zambezi.


5.Cage diving in South Africa
Forget the movie “Jaws.” You’ll be in a robust cage with an oxygen tank strapped to your back as the king of the deep approaches, with its gleaming white teeth, dead black eyes and its torpedo-like body.


6.Tandem skydiving in England
Tandem skydiving melompat dari pesawat 10.000-12.000 kaki (3.048 ke 3.657 meter) di atas tanah.merupakan salah satu perjalanan liburan yang menyenangkan buat anda coba...


7.Camel trekking in Morocco
Memulai petualangan di Gurun Sahara, dengan unta. Mulai Marrakech, ikuti rute kuno kafilah unta melalui gurun untuk Jebel Saghro dan sampai ke arah gunung pasir dari Erg Chebbi,camping each night beside a crackling fire at small, palm-fringed oases.


8.Hiking the Inca trails in Peru
28 mil (45 km) Andes Peru, Anda akan menemui puing-puing yang sudah lama supernovidades kota Machu Picchu. Seperti Indiana Jones, Anda akan memotong dedaunan dengan golok sebagai cara Anda mencari jalan melalui hutan subtropis, melintasi jurang yang dalam, dan melewati lorong jalanan crumbling dibangun oleh Incas ribuan tahun yang lalu.


9.Walking the Great Wall in China
struktur buatan manusia yang membentang sepanjang 6.300 mil (10.139 kilometer) dari Shanhaiguan. Memang banyak cara untuk mengalami sejarah, budaya dan pemandangan tetapi anda memerlukan kekuatan fisik dan daya tahan untuk mengikuti, karena hal ini bukan merupakan kegiatan yang lemah.


10.Trekking to Everest’s South Base Camp in Nepal
Trekking ke Everest's south Base Camp di Nepal adalah petualangan seumur hidup. Mulai di Kathmandu sebelum menentukan cara untuk Lukla dan Khumbu Valley ke arah Selatan Base Camp. Selain salju pegunungan, Anda akan menjumpai Sherpa villages, the Namche Bazaar, and a number of Buddhist monasteries on route.


source
>>Baca Selengkapnya..,

10 Jenis Es Krim ♥ MAGNUM ♥ Terpopuler Di Dunia


Magnum adalah merek es krim yang dimiliki oleh perusahaan Unilever Inggris / Belanda, dan dijual sebagai bagian dari garis Heartbrand produk di kebanyakan negara. pada awalnya dibuat oleh Frisko di Aarhus, Denmark. Magnum 1987 yang asli (yang kemudian namanya menjadi Magnum Klasik) terdiri dari sebuah bar tebal es krim vanili pada tongkat, ditutupi dengan cokelat putih atau gelap, dengan berat 86 gram (120 ml). Pada tahun 1994 perusahaan juga mulai menjual es krim Magnum, dan pada tahun 2002 sebuah sandwich es krim ..sejarah lengkapnya bisa lihat disini gan. berikut ini adalah 10 jenis es krim magnum yang paling populer..! cekrimin



1. Magnum GOLD (limited edition)
Magnum limited edition, es krim vanilla yang dilapisi dengan coklat keemasan yang tampak menggoda untuk dicoba!


2. Magnum Mint
Dingin!! kata yang tepat untuk menggambarkan magnum jenis ini.
es krim vanilla mint dilapisi dengan coklat yang sama seperti yang ada di magnum classic. weeww! kayanya es krim yang bisa ngebuat hati kita makin adem nih


3. Magnum Almond (ada di Indonesia)
Magnum jenis ini juga suka aada di alf*mart or ind*maret, dengan harga yang sama dengan magnum classic belgian chocolate. potongan2 almond di bagian lapisan coklatnya terasa begitu khas! siapa yang mau???


4. Magnum Double Caramel
Rasa vanilla di es krim ini tetap sama seperti magnum yang lainnya. yang membedakannya hanya 1. lapisan coklat diluarnya. itu DOUBLE! bagian dalam dilapisi coklat karamel yang menggiurkan dan bagian luarnya dilapisi lagi dengan coklat magnum yang ngebuat kita melting


5. Magnum Classic (ada di Indonesia)
Nah, siapa coba yang ga tau magnum jenis ini?ini biasa dijual di ind*maret or alf*mart dengan harga 10rb saja. es krim vanilla ini dilapisi dengan belgian chocolate yang ngebuat orang pasti pengen makan ini lagi dan lagi (seperti saya!)


6. Magnum Ecuador Dark
Magnum yang mempunyai ciri khas di bagian lapisan luarnya. yaitu terbuat dari kandungan kakao 62% yang membuat warnanya paling gelap diantara jenis magnum yang lain


7. Magnum Temptation Almond and Caramel
kombinasi es krim vanili dengan potongan almond California serta saus karamel yang lembuutt lalu dilapisi coklat Belgian di sekitarnya.


8. Magnum Temptation Chocolate
Es krim coklat yang diperkaya dengan saus coklat mewah dan berlimpahnya potongan coklat putih juga potongan brownies dan tak lupa di bagian luar dikelilingi oleh lapisan coklat yang yummy


9. Magnum White
Magnum yang 1 ini perfect banget bagi yang ga suka sm coklat milk or dark. (seperti saya!tp sayang ga ada di Indo ) Es krim vanilla ini disiram begitu saja dengan coklat leleh warna putih. woow! siapa coba yang ga mau?


10. Magnum Mini's
Magnum yang berukuran setengah dari magnum biasa ini sangat menggoda dengan 3 rasa yang ditawarkan :9 ga cukup 1 kan?


Sumber
>>Baca Selengkapnya..,

Berbagai jenis Nasi Goreng di dunia

Canton fried rice



Cha han fried rice, China




Yang Chow fried rice, China
Kabarnya sih ini Nasi Goreng terpopuler disana gan




thai fried rice, thailand.
Ini beda gan, nasinya aja udh beda, mereka make jasmine rice. Jd lebih sehat kali ya



American Fried Rice, america
Nah menurut ane, ini lah nasi goreng yg paling elit gt kesannya



Pattaya Fried Rice, Malaysia.
Namanya sih emang ngambil dari thailand gan, tp ini ciptaan orang malay. Pas ane masih student di malaysia, ane makan ini tiap malem karna murah gan. (btw ane orang indo gan jgn salah faham dulu) hehe. Jadi itu tuh nasi goreng dibungkus telor. Enak bgt gan!




indonesian fried rice, indonesia
Nah favorit kita semua nih



Chaufa fried rice, Peru.
Mereka pake beef



Kimchi Bokkeumbap, Korea
Ane pernah nyoba bikin gan, DAN WOW memang terbukti enak gan
Yg mau resep, silahkan VM ane



sinangag fried rice, Philippine



Hawaiian fried rice, Hawaii



Haha ini juga nih gan

itu semua bakal kalah klo lawan yang ini agn..
Kaki Lima Fried Rice..Paling maknyuss gan..
sumber
>>Baca Selengkapnya..,

Sapi Raksasa Asal Belgia

Sebentar lagi hari raya kurban, salah satu hari raya terbesar bagi umat Islam. Bagi yang mampu mereka akan menyembelih hewan kurban yang biasanya kambing, domba, atau sapi. Memberikan hewan kurban yang terbaik adalah sangat dianjurkan. Sapi asal Belgia ini sangat memenuhi syarat tersebut. Ukuran tubuh dan otot-ototnya sangat luar biasa. Gak kebayang gimana nyembelihnya. Malah keliatan serem...

Awalnya pada abad 19 orang Belgia mengawinkan sapi ternak lokal dengan sapi Inggris, hasilnya adalah sapi Belgian Blue, si sapi raksasa ajaib. Ukurannya yang luar biasa dan otot-otot besarnya kadang-kadang dijuluki "double muscling", merupakan hasil suatu proses mutasi gen natural untuk myostatin, suatu protein bertanggung jawab dalam proses pertumbuhan otot. Mutasi ini menghasilkan percepatan pertumbuhan otot tanpa lemak.































Gimana? Mau beli buat kurban?

Sumber
>>Baca Selengkapnya..,

Situs Jejaring Sosial Islami

MosqueLife: Nuansa Baru Jejaring Sosial Islami

"Anda menyukai Facebook? Anda mencintai al-Qur'an ? Jika ingin mewarnai facebook dengan al-Qur'an, ada TOOL yang memudahkan ..."

Maraknyaperkembangan dunia internet telah menghasilkan banyak aplikasi yangmampu menjalin hubungan sosial antar pengguna internet. Sebut sajasitus jejaring sosial facebook yang saat ini lagi sangat booming ditengah pengguna internet dunia.

Tidak sedikit umat Islam mencobamembuat nuansa baru dalam dunia jejaring sosial dengan membuat situsjejaring sosial 'Islami'. Tercatat ada nahnumuslim.com, ruangmuslim.comdan masih banyak lagi situs sejenis yang dibuat kalangan Islam untukumat Islam dalam rangka meramaikan dunia jejaring sosial di internet.

Danhari ini, situs jejaring sosial muslim asli Indonesia kembali dirilis.Dengan tajuk MosqueLife, situs jejaring sosial ini menampilkan nuansabaru dan beda dari situs jejaring sosial sejenis. Nuansa baru dalamsitus jejaring sosial MosqueLife adalah adanya fasilitas check-in keAl-Quran. "Have you Check-In to al-Qur'an today? Lets commit a time toread, understand and practise al-Qur'an...," terpampang di halamanutama Mosquelife.

Eka Budhi Suprasetiawan yang lebih dikenalsebagai Eko BS, dalam obrolannya dengan Eramuslim.com mengatakan bahwasitus jejaring sosial buatan dirinya dan rekan-rekannya ini lebihmemfokuskan kepada pentingnya Check-in ke Al-Quran. Dan menegaskanbahwa situs MosqueLife mencoba mengikuti tren popularitas check-inseperti layanan yang disediakan oleh situs Foursquare.

"Sebenarnyalayanan ini kami hadirkan untuk mewarnai facebook dengan konten yangmenyegarkan," kata Eko BS, dalam salah satu wawancara dengan VIVANewsbeberapa waktu yang lalu.

Kelebihan MosqueLife adalah adanyafasilitas untuk Check-in ke Al-Quran sehingga dengan fasilitas tersebutdapat membantu para Facebooker saling berbagi ayat-ayat Al-Quran kepadarekan-rekan mereka setiap hari, selain Facebooker dapat melihatayat-ayat apa saja yang sedang hangat dibahas.

Menggunakan situsMosqueLife ini cukup mudah, para pengguna yang telah memiliki akunFacebook tinggal login ke MosqueLife menggunakan akun Facebooknya. JikaFacebooker dalam membaca ayat-ayat Al-Quran dan menemukan ayat yangmenurutnya menarik untuk di share kepada rekan-rekannya, ia tinggalmenekan tombol Check-In. Otomatis ayat Al-Quran tersebut akan dibagikanke rekan-rekan facebook lewat wall si pengguna.

Untuk saat iniMosqueLife baru bisa dimanfaatkan oleh pengguna PC Desktop ataunotebook, namun kedepannya bisa juga diakses secara mobile lewatsmartphone dan versi mobile-nya masih dalam tahap pengembangan.

"Visikedepannya, MosqueLife akan mencoba menyatukan masjid-masjid dalamkolaborasi lintas organisasi bahkan lintas negara," kata Eko BS kepadaEramuslim.com.

MosqueLife.com adalah bagian dari proyek MuslimInformation Technology Association (MIFTA) dalam melahirkan 500enterpreneur IT. Proyek ini dikelola oleh Ketua Umum MIFTA Dedy Rahman.(fq)
>>Baca Selengkapnya..,

Tidak Semua yang Baru Berarti Bid’ah

Banyak orang yang salah faham akan makna bid'ah yang dimaksud oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yang mengatakan bahwa semua bid'ah adalah kesesatan. Mereka menganggap bahwa dengan memahami hadits 'kullu bid'atin dholalah, wa kullu dholalatin finnaar' [1] secara tekstual, maka semua orang akan masuk neraka, sebab kehidupan kita dipenuhi dengan bid'ah. Cara berpakaian, berbagai jenis perabotan rumah tangga, sarana transportasi, pengeras suara, permadani yang terhampar di masjid-masjid, lantai masjid yang terbuat dari batu marmer, penggunaan sendok dan garpu, hingga berbagai kemajuan teknologi lainnya, semua itu merupakan hal baru yang tidak pernah ada di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat beliau. Semuanya adalah bid'ah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan bahwa semua bid'ah adalah sesat dan semua yang sesat tempatnya di neraka.[2]


Pemahaman yang rancu semacam ini muncul dari ketidaktahuan mereka akan uslub (gaya bahasa) Al Qur'an, Hadits, atau ucapan para ulama yang senantiasa membedakan pengertian suatu kata dari segi etimologis (bahasa) dan terminologis (istilah/syar'i). Kerancuan tadi juga disebabkan oleh ketidak fahaman orang tersebut akan konteks suatu nash (ayat/hadits), atau karena pemahaman parsial — yang memegangi satu nash dan mengabaikan nash-nash lainnya–, atau akibat mencomot nash tersebut dari konteks selengkapnya. Dan yang terakhir ini cukup fatal akibatnya, sebagaimana yang akan kami jelaskan nanti.


Pentingnya membedakan antara definisi lughawi (bahasa) dan syar'i.


Sebagai contoh, kata 'ash-shalah' (الصَّلاَة) merupakan mashdar (bentukan/noun) dari kata صَلَّى- يُصَلِّي, yang dalam bahasa Arab memiliki tak kurang dari lima makna. Al Fairuzabadi[3]) mengatakan:


وَالصَّلاَةُ: الدُّعَاءُ, وَالرَّحْمَةُ, وَالاِسْتِغْفَارُ, وَحُسْنُ الثَّنَاءِ مِنَ اللهِ عَلىَ رَسُولِهِ, وَعِبَادَةٌ فِيْهَا رُكُوعٌ وَسُجُودٌ.


'ash shalaah' artinya: (1)doa, (2)rahmat, (3)istighfar, (4) pujian yang baik dari Allah terhadap Rasul-Nya, dan (5)ibadah yang mengandung ruku' dan sujud [4]).


Ketika menemukan definisi (الصلاة) semacam ini, seseorang harus menentukan terlebih dahulu mana yang merupakan definisi lughawi dan mana yang syar'i. Lalu ketika hendak mengartikan suatu hadits atau ayat tertentu, ia harus memperhatikan konteks ayat/hadits di mana istilah ini berada, kemudian menentukan apakah shalat di sini yang dimaksud ialah shalat secara lughawi ataukah syar'i. Kalau secara bahasa ia memiliki lebih dari satu makna, maka ia harus meneliti makna apa yang diinginkan dalam konteks ini.


Bagaimana jika ia hanya memahami satu makna saja dari kata shalat tadi, lantas menerapkannya dalam seluruh konteks kalimat….? Jelas, cara seperti ini pasti mengacaukan pemahaman yang sebenarnya. Cobalah Anda simak jika shalat dalam ayat berikut diartikan secara lughawi sebagai doa umpamanya:


"Dirikanlah doa dari sejak matahari tergelincir hingga malam gelap…" (Al Isra': 78). Tentu aneh kedengarannya, karena (الصلاة) disini maksudnya ialah shalat secara syar'i yang pakai ruku' dan sujud, bukannya sekedar doa. Demikian pula kalau ia hanya mengartikannya dengan pengertian syar'i tanpa mengindahkan makna lughawinya. Maka ketika mendapati ayat berikut pemahamannya akan kacau:


"Ambillah sebagian harta mereka sebagai zakat yang membersihkan dan menyucikan mereka; dan 'shalatlah(?)' kepada mereka, karena shalatmu menimbulkan ketenangan bagi mereka…(?)" (QS. 9:103). Dengan pola pikir semacam ini, tak menutup kemungkinan kalau suatu saat akan ada yang mengatakan bahwa menyolatkan orang yang masih hidup hukumnya sunnah!! Padahal yang dimaksud dengan (وَصَلِّ عَلَيْهِمْ) di sini artinya: "doakanlah mereka", karena doa beliau shallallahu 'alaihi wa sallam menimbulkan ketenangan bagi mereka.


Bagaimana pula ia hendak mengartikan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berikut:


إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ فَلْيُجِبْ فَإِنْ كَانَ صَائِمًا فَلْيُصَلِّ وَإِنْ كَانَ مُفْطِرًا فَلْيَطْعَمْ (رواه مسلم 1431).


Apakah akan diartikan: "Kalau salah seorang dari kalian diundang makan hendaklah ia memenuhinya. Jika ia sedang berpuasa maka shalatlah (?), namun jika sedang tidak berpuasa silakan menyantap makanannya" (H.R. Muslim no 1431). Padahal maksudnya agar ia mendoakan orang yang mengundangnya kalau ia sedang berpuasa.


Sama persis dengan masalah bid'ah yang sedang kita bahas. Berangkat dari salah pengertian tentang makna bid'ah yang dianggap sesat oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sebagian orang langsung membid'ahkan setiap hal baru yang terjadi pada diri kita, tanpa memilah-milah antara bid'ah dalam agama dengan bid'ah dalam urusan duniawi. Karenanya, kita harus mendudukkan pengertian bid'ah yang sebenarnya.


Akan tetapi sebelum kita mendefinisikan bid'ah, kita harus mengenal Sunnah terlebih dahulu. Karena sunnah identik dengan apa-apa yang harus dilakukan, sedangkan bid'ah identik dengan apa-apa yang harus ditinggalkan. Dan apa-apa yang harus dilakukan lazimnya dibahas lebih dahulu dari pada apa-apa yang harus ditinggalkan. Insya Allah dengan memahami Sunnah, kita akan memahami bid'ah [5]).


Apa itu Sunnah?


Sunnah menurut bahasa, artinya: cara yang diikuti. Sedang menurut syar'i ialah semua yang disyari'atkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bagi umatnya atas izin dari Allah Ta'ala; yang berupa jalan-jalan kebaikan, atau adab-adab dan keutamaan yang beliau anjurkan, demi menyempurnakan umat ini dan membahagiakannya. Kalau yang beliau syari'atkan itu berupa perintah untuk melakukan sesuatu dan menekuninya, maka itulah Sunnah waajibah (yang diwajibkan), yang tak boleh ditinggalkan oleh seorang muslim pun. Namun jika bukan seperti itu, berarti itu Sunnah mustahabbah (yang disukai), yang bila dilakukan akan mendapat pahala, namun jika ditinggalkan pelakunya tidak akan disiksa.


Pembaca yang budiman, perlu kita ketahui bahwa sebagaimana beliau shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan sunnah tadi lewat sabdanya; beliau juga mengajarkannya lewat perbuatan dan persetujuannya. Maka ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan sesuatu secara berulang-ulang hingga jadi kebiasaan, jadilah hal itu sunnah bagi umatnya sampai ada dalil yang menunjukkan bahwa hal tersebut termasuk khususiyyah (kekhususan) beliau, seperti puasa secara bersambung umpamanya (puasa wishal).


Demikian pula ketika beliau mendengar atau melihat sesuatu yang terjadi pada para sahabatnya, kemudian hal itu berulang sekian kali tanpa diingkari oleh beliau shallallahu 'alaihi wa sallam, jadilah itu sunnah taqririyyah (sunnah karena persetujuan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam).


Akan tetapi jika apa yang beliau lakukan, atau yang beliau lihat dan dengarkan tadi tidak terjadi berulang kali, maka tidak termasuk sunnah. Mengapa? Karena kata sunnah (سَنَّ – يَسُنُّ – سُنَّةً) berasal dari sesuatu yang berulang kali. Seperti kata (سَنَّ السِّكِّيْنَ) yang artinya mengasah pisau, yaitu menggosoknya berulang kali pada asahan sampai tajam [6]).


Contoh apa yang pernah dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sekali saja dan tak diulangi lagi –hingga tidak dianggap sebagai sunnah– ialah ketika beliau shallallahu 'alaihi wa sallam menjamak antara shalat dhuhur dan asar, dan antara maghrib dan isya' tanpa udzur seperti safar, sakit, ataupun hujan (H.R. Muslim dan Tirmidzi) [7]). Karenanya, perbuatan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tadi tak menjadi sunnah yang dipraktekkan oleh kaum muslimin. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam At Tirmidzi setelah meriwayatkan hadits ini, beliau berkata:


جَمِيعُ مَا فِي هَذَا الْكِتَابِ مِنْ الْحَدِيثِ فَهُوَ مَعْمُولٌ بِهِ وَبِهِ أَخَذَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ مَا خَلَا حَدِيثَيْنِ: حَدِيثَ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ جَمَعَ بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ بِالْمَدِينَةِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ مِنْ غَيْرِ خَوْفٍ وَلَا مَطَرٍ وَحَدِيثَ النَّبِيِّ أَنَّهُ قَالَ إِذَا شَرِبَ الْخَمْرَ فَاجْلِدُوهُ فَإِنْ عَادَ فِي الرَّابِعَةِ فَاقْتُلُوهُ.


Semua hadits yang ada dalam kitab ini (Sunan Tirmidzi) ialah untuk diamalkan, dan menjadi dalil bagi sebagian ulama; kecuali dua hadits: Hadits Ibnu Abbas yang berbunyi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjamak antara dhuhur, asar, maghrib, dan isya' di Madinah tanpa alasan takut maupun hujan. Dan hadits Nabi yang mengatakan: "Kalau seseorang ketahuan minum khamer, maka cambuklah. Kalau ia minum lagi keempat kalinya, maka bunuh saja…" (lihat Kitabul 'Ilal dari Sunan At Tirmidzi).


Sedangkan contoh dari apa yang pernah beliau diamkan dan beliau setujui sekali saja –hingga tidak bisa dianggap sunnah bagi kaum muslimin,– ialah hadits yang mengatakan tentang nadzar seorang wanita yang bila Allah Ta'ala memulangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari safarnya dalam keadaan selamat, ia akan menabuh rebana di hadapan beliau sebagai luapan rasa bahagia atas keselamatannya[8]). Maka wanita tersebut melangsungkan nadzarnya, dan beliau menyetujuinya kali itu saja. Karenanya, hal ini tidak bisa dianggap sebagai sunnah bagi umatnya.


Adapun contoh dari sunnah fi'liyyah ialah kebiasaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang selepas shalat berputar ke arah makmum. Hal ini terjadi ratusan kali, karenanya ini merupakan sunnah bagi setiap imam selepas shalat, meskipun beliau tak pernah memerintahkannya. Sedangkan contoh dari sunnah taqririyyah ialah ketika beliau mendiamkan apa yang dilakukan para sahabatnya saat mengiring jenazah. Beliau melihat ada yang berjalan di depan jenazah, ada yang disamping kanan, di kiri, dan ada yang di belakang, akan tetapi beliau mendiamkan mereka; dan hal terjadi berulang kali setiap mereka mengiring jenazah. Maka hal ini dianggap sebagai sunnah taqririyyah.


Demikianlah pengertian sunnah, maka hadirkanlah selalu makna ini dalam benak anda… dan jangan lupa untuk menyertakan pula sunnah-sunnah Khulafa'ur Rasyidin sepeninggal beliau.


Pengertian bid'ah


Adapun bid'ah, maka itulah lawan dari Sunnah. Mengapa? Karena bid'ah hakekatnya ialah segala sesuatu yang tidak disyari'atkan oleh Allah Ta'ala dalam kitab-Nya, maupun melalui lisan Nabi-Nya; baik berupa keyakinan, ucapan, maupun perbuatan. Atau dengan kata lain, bid'ah ialah: semua yang di zaman Rasulullah dan para sahabatnya tidak dianggap sebagai agama yang dijadikan ritual ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Baik berupa keyakinan, ucapan, maupun perbuatan, meski ia dianggap memiliki nilai sakral luar biasa, atau dijadikan syi'ar agama[9]). Ini definisi bid'ah menurut syar'i secara global, sedang perinciannya sebagai berikut:


Definisi Bid'ah secara lughawi


Kata 'bid'ah' berasal dari bada'a – yabda'u - bad'un atau bid'atun, yang secara lughawi artinya sesuatu yang baru. Mengenai hal ini, Imam Al Azhari[10]) menukil ucapan Ibnu Sikkiet yang mengatakan:


اَلْبِدْعَةُ: كُلُّ مُحْدَثَةٍ.


"Bid'ah itu segala sesuatu yang baru" [11]).


Definisi senada juga dinyatakan oleh Al Khalil bin Ahmad Al Farahidy[12]), yang mengatakan:


البَدْعُ: إِحْدَاثُ شَئْ ٍلَمْ يَكُنْ لَهُ مِنْ قَبْلُ خَلْقٌ وَلاَ ذِكْرٌ وَلاَ مَعْرِفَةٌ


"Al bad'u (bid'ah) ialah mengadakan sesuatu yang tidak pernah diciptakan, atau disebut, atau dikenal sebelumnya" [13]).


Isim fa'il (nama pelaku) dari kata bada'a tadi ialah badie' (بَدِيْعٌ) atau mubdi' (مُبْدِعٌ), artinya: pencipta sesuatu tanpa ada contoh terlebih dahulu. Hal ini seperti firman Allah:


بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرضِ "Dialah pencipta langit dan bumi" (Al Baqarah :117), yaitu tanpa ada contoh (prototip) sebelumnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Az Zajjaj[14]).


Korelasi antara definisi bid'ah secara lughawi dan syar'i


Dari nukilan-nukilan di atas, dapat kita fahami bahwa bid'ah secara bahasa ialah segala sesuatu yang baru, entah itu baik atau buruk; berkaitan dengan agama atau tidak. Karenanya Az Zajjaj mengatakan:


وَكُلُّ مَنْ أَنْشَأَ مَالَمْ يُسْبَقْ إِلَيْهِ قِيْلَ لَهُ: أَبْدَعْتَ. وَلِهَذَا قِيْلَ لِمَنْ خَالَفَ السُّـنَّةَ: مُبْتَدِعٌ. لأَِنَّهُ أَحْدَثَ فِي الإِسْلاَمِ مَالَمْ يَسْبِقْهُ إِلَيْهِ السَّلَفُ.


"Setiap orang yang melakukan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya, kita katakan kepadanya: "abda'ta" (anda telah melakukan bid'ah (terobosan baru)). Karenanya, orang yang menyelisihi ajaran (sunnah) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam disebut sebagai mubtadi' (pelaku bid'ah), sebab ia mengada-adakan sesuatu dalam Islam yang tidak pernah dikerjakan oleh para salaf sebelumnya" [15]).


Jadi, korelasi antara kedua definisi tadi ialah bahwa bid'ah itu intinya sesuatu yang baru dan diada-adakan. Namun bedanya, bid'ah secara syar'i khusus berkaitan dengan agama, sebagaimana yang disebutkan oleh Az Zajjaj di atas. Untuk lebih jelasnya perhatikan definisi bid'ah secara syar'i menurut Al Jurjani berikut:


البِدْعَةُ هِيَ الْفِعْلَةُ الْمُخَالِفَةُ لِلسُّـنَّةِ، سُمِّيَتْ: اَلْبِدْعَةَ، لأَِنَّ قَائِلَهَا ابْتَدَعَهَا مِنْ غَيْرِ مَقَالِ إِمَامٍ، وَهِيَ الأَمْرُ الْمُحْدَثُ الَّذِي لَمْ يَكُنْ عَلَيْهِ الصَّحَابَةُ وَالتَّابِعُوْنَ، وَلَمْ يَكُنْ مِمَّا اقْتَضَاهُ الدَّلِيْلُ الشَّرْعِيُّ.


"Bid'ah ialah perbuatan yang menyelisihi As Sunnah (ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam). Dinamakan bid'ah karena pelakunya mengada-adakannya tanpa berlandaskan pendapat seorang Imam. Bid'ah juga berarti perkara baru yang tidak pernah dilakukan oleh para sahabat dan tabi'in, dan tidak merupakan sesuatu yang selaras dengan dalil syar'i" [16]).


Kata-kata yang bercetak tebal di atas amat penting untuk kita fahami maknanya. Sehingga kita tidak mencampuradukkan antara bid'ah dengan maslahat mursalah [17]). Atau antara bid'ah secara bahasa dengan bid'ah secara syar'i. Berangkat dari pemahaman ini, Imam Asy Syathiby mendefinisikan bid'ah secara syar'i dengan definisi paling universal sebagai berikut:


الْبِدْعَةُ عِبَارَةٌ عَنْ: طَرِيْقَةٍ فيِ الدِّيْنِ مُخْتَرَعَةٌ, تُضَاهِي الشَّرِيْعَةَ, يُقْصَدُ بِالسُّلُوكِ عَلَيْهَا الْمُبَالَغَةُ فيِ التَّعَبُّدِ للهِ سُبْحَانَهُ (الاعتصام 1/50).


Bid'ah adalah sebuah metode baru dalam agama yang bersifat menyaingi syari'at, dan dilakukan dengan tujuan beribadah secara lebih giat kepada Allah Ta'ala.


Kaidah dalam mendefinisikan bid'ah


Dari definisi-definisi di atas, bisa kita simpulkan bahwa bid'ah menurut syar'i harus memiliki kriteria berikut:


  • Berkaitan dengan agama, bukan dengan urusan duniawi.
  • Bersifat baru dan belum pernah terjadi di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
  • Bersifat menyaingi syari'at Allah dan Rasul-Nya.
  • Tidak selaras dengan dalil-dalil syar'i.
  • Dilakukan dalam rangka ibadah kepada Allah.


Bertolak dari kaidah ini, jelaslah bahwa cara berpakaian, cara makan, sarana transportasi, komunikasi dan hasil kemajuan teknologi lainnya tidak bisa disebut bid'ah secara syar'i, karena kesemuanya tidak memenuhi kriteria di atas.


-bersambung insya Allah-

Penulis: Ustadz Abu Hudzaifah Al Atsary, Lc
Mahasiswa Magister 'Ulumul Hadits wad Dirosah Islamiyah Univ. Islam Madinah

Artikel www.muslim.or.id




catatan kaki:

[1]) Yang artinya: Semua bid'ah adalah kesesatan, dan semua kesesatan berada di Neraka.

[2]) Seperti yang dinyatakan oleh Novel Alaydrus dalam buku: Mana Dalilnya 1, hal 17.

[3]) Beliau ialah Al Imam Al Lughawy Abu Thahir Majduddien Muhammad bin Ya'qub bin Muhammad bin Ibrahim bin 'Umar Asy Syirazi Al Fairuzabadi. Lahir di Karazin-Persia, pada tahun 720H. Sejak kecil beliau telah menunjukkan kecerdasan yang luar biasa. Beliau hafal Al Qur'an dan pandai menulis sejak umur tujuh tahun, dan ini merupakan sesuatu yang langka untuk bocah seusia itu. Kehausannya dalam mencari ilmu mengharuskannya untuk mengembara ke Irak, Syam, Mesir, Hijaz, Romawi, India dan akhirnya menetap di desa Zabid, Yaman. Diantara gurunya ialah Ibnul Qayyim, Ibnu Hisyam, dan Taqiyyuddin As Subky. Karyanya cukup banyak dalam berbagai disiplin ilmu, seperti bahasa Arab, tafsir, tarikh, biografi, hadits, dan fiqih. Beliau wafat di Zabid, malam Selasa bulan Syawal tahun 817 H, dalam usia mendekati 90 tahun tapi penglihatan dan pendengarannya masih prima. (Muqaddimah Al Qomus Al Muhith, hal 9-15 cet. Muassasah Ar Risalah, Beirut-Libanon )

[4]) Al Qomus Al Muhith, hal 1303-1304. cet. Muassasah Ar Risalah.

[5]) Paragraf ini dan yang setelahnya kami sadur dari kitab: Al Inshaf fiima Qiila fi Maulidin Nabiyyi minal Ghuluwwi wal Ijhaaf, (تتمة نافعة) tulisan syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairy.

[6]) Lihat Al Qomus Al Fiqhy, 1/183.

[7]) Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya, no 705; juga oleh At Tirmidzi dalam Sunan-nya, no 172.

[8]) H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi, dan katanya: hadits ini hasan shahih gharib. Disini hanya kami cuplikkan sebagian dari hadits seutuhnya yang cukup panjang.

[9]) Al Inshaf Fiima Qiila fil Maulid Minal Ghuluwwi wal Ijhaaf, oleh Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairy.

[10]) Beliau ialah Al 'Allamah Al Lughawy Abu Manshur, Muhammad bin Ahmad ibnul Azhar Al Azhary Al Harawy Asy Syafi'iy. Lahir sekitar tahun 282 H. Beliau adalah Imam dalam bahasa Arab dan fiqih. Seorang ulama yang tsiqah dan taat beragama. Diantara karya ilmiahnya ialah: Tahdzibul Lughah, Kitab At Tafsir, Tafsir Alfaazhul Muzany, 'Ilalul Qira'ah, Ar Ruh, Al Asma'ul Husna dan lainnya. Beliau wafat pada Rabi'ul Akhir tahun 370 H, pada usia 88 tahun (As Siyar, 3/3212-3213)

[11]) Lihat Tahdziebul Lughah, pada kata (بدع).

[12]) Beliau ialah Al Imam Shahibul 'Arabiyyah, Al Khalil bin Ahmad bin 'Amru Al Azdy Al Farahidy Al Bashry. Beliau adalah peletak dasar-dasar ilmu 'Arudh, orang terdepan dalam hal bahasa Arab, taat beragama, wara', penuh qana'ah, tawadhu' dan amat disegani. Beliau berguru kepada Ayyub As Sikhtiyani, 'Ashim Al Ahwal dan lainnya. Darinyalah Imam Sibawaih menimba ilmu nahwu, demikian pula An Nadhar bin Syumeil, Al Ashma'iy dan yang lainnya. Beliau adalah orang yang super cerdas. Lahir tahun 100H. Diantara karyanya ialah Kitabul 'Ain (ع), namun belum selesai. Beliau wafat tahun 169 atau 170 H -rahimahullah- (As Siyar, 2/1636).

[13]) Lihat Kitaabul 'Ain, 2/54.

[14]) Tahdziebul Lughah, pada kata (بدع).

[15]) Ibid. Perhatikan bagaimana Az Zajjaj membedakan antara definisi bid'ah lughawi dengan syar'i. Ia tak sekedar mengatakan bahwa bid'ah adalah melakukan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Namun ungkapan selanjutnya menegaskan siapakah pelaku bid'ah itu, yaitu orang-orang yang berbuat menyelisihi sunnah (ajaran) Rasulullah e. Jadi jelaslah bahwa yang dimaksud bid'ah secara syar'i khusus berkaitan dengan agama yang diajarkan Rasulullah e. Sehingga apabila beliau menyatakan bahwa bid'ah itu sesat, maka bid'ah di sini ialah bid'ah secara syar'i.

[16]) At Ta'riefaat 1/13. Oleh Al Jurjani.

[17]) Mengenai maslahat mursalah akan kami bahas secara terpisah pada bab: Antara bid'ah dan Maslahat Mursalah hal 44.
>>Baca Selengkapnya..,

Madinah Kini Menghijau

Sepertinya, tak ada yang tak bisa dibayar oleh negara sekaya Arab Saudi. Tanah bergurun pasir dan bergunung granit pun bisa disulap menjadi hijau, selain menjadi gedung pencakar langit.


Madinah Kini Menghijau
Taman hijau di Madinah.

Madinah Kini Menghijau

Upaya penghijauan di gurun pasir. Tumbuhan sulit hidup di Saudi karena air yang tersedia alami. Karena itu, guna menghidupi tetumbuhannya, Saudi menaruh pipa/kran air. Secara periodik, air akan keluar, memberi makanan tumbuhan.


Madinah Kini Menghijau
Pedestrian di dekat Masjid Nabawi juga hijau.


Madinah Kini Menghijau
Hijau di sekitar masjid Bir Ali, tempat miqot calon jamaah haji.


Madinah Kini Menghijau
Tak punya air terjun alami, Saudi membangun air terjun buatan. Saudi harus menyuling air laut untuk mencukupi kebutuhan air bersih.



sumber 
>>Baca Selengkapnya..,