Layanan kabel, misalnya yang disediakan oleh Speedy, disebar melalui beberapa titik koneksi, dan masing-masing titik dapat dibagi lagi untuk beberapa user. Misalnya di daerah kamu baru rumah kamu aja yang memasang layanan Speedy, maka sobat dapat menikmati layanan seorang diri. Bila dijanjikan kecepatannya 384 KB per detik, maka bisa jadi, kecepatan tersebut tidak akan berkurang. Tetapi, bila di sekitar sobat ada 7 orang tetangga yang juga terkoneksi ke Speedy, pihak Telkom dapat membagi satu titik koneksi menjadi 8 saluran, sehingga masing-masing mendapat koneksi 384 dibagi 8 menjadi 48 KB per detik. Dengan catatan, semua user bersama-sama menggunakan komputernya untuk membuka Internet. Bila ke-delapan orang tadi memakainya tidak bersamaan, berarti kecepatan yang dinikmati tetap tinggi, maksimum 384 KBPS. Dapat dikatakan, rasio koneksinya adalah 1 : 8, satu titik dipakai untuk 8 user. Salah satu keuntungan koneksi melalui kabel adalah jumlah usernya terbatas.
Layanan nirkabel, memiliki karakteristik yang berbeda. Katakanlah sebuah operator menawarkan kepada sobat koneksi cepat melalui jaringan GSM dengan kualitas HSDPA, berarti kecepatan maksimum untuk mengunduh data adalah 3,6 MB per detik atau 3600 KB per detik.
Artinya, kalau kamu mengunduh satu lagu MP3 yang besarnya sekitar 3 MB, mestinya hanya butuh 1 detik saja. Namun kenyataannya, mengapa bisa sampai 10 menit, bahkan 30 menit? Karena pada saat yang bersamaan, ada banyak user yang juga sedang memakai jaringan HSDPA . Berapa jumlahnya? Tidak terbatas! Kalau ada 100 orang saja pada saat bersamaan juga menikmati Internet bersama sobat, maka kecepatan menjadi 3600 KB dibagi 100 orang, masing-masing akan mendapat 36 KB saja. Bandingkan dengan koneksi kabel di atas yang cuma 384 KB per detik tapi hanya dibagi 8 orang (rasio 1 : 8), kecepatannya 48 KB per detik. Nah, jadi terlihat sangat jelas di sini, HSDPA (3600 KB/detik) belum tentu lebih unggul dibanding koneksi yang cuma setara 3G (384 KB/detik), karena rasio HSDPA bisa 1 : 100 atau bahkan mungkin lebih.
Misalkan kita memakai koneksi , yang mestinya bisa mencapai 3G pada jalur CDMA (yaitu 240 KB/detik), tetapi karena murah, maka banyak sekali pemakainya, sehingga ketika kita pakai untuk mengunduh file berukuran 200 KB, bisa memakan waktu 40 menit, karena kecepatannya hanya 5 KB per detik. Itu pun sudah untung kalau bisa selesai, karena seringkali juga tidak bisa selesai dengan baik.
Memilih Koneksi Cepat
Sekarang, bagaimana kita memilih layanan koneksi ke Internet yang cepat? Sebisa mungkin pilihlah yang jumlah usernya dibatasi. Layanan HSDPA yang saat ini paling cepat saja, karena tidak dibatasi jumlah pemakainya, maka ketika dipakai untuk mengunduh file, akan sangat lambat. Sebuah iklan di koran nasional menawarkan koneksi Internet 384 KB/detik dengan kuota (banyaknya data yang kita unduh) sebesar 1 GB, taripnya Rp1 juta per bulan? Kok mahal amat? Ya, karena rasionya adalah 1 : 1, artinya, kecepatan tersebut hanya kita pakai sendiri. Untuk mengunduh satu lagu MP3 hanya butuh waktu 10 detik.
Bagaimana dengan koneksi tanpa komputer, misalnya sebagai terminal satu, kita menggunakan perangkat ponsel. Mengapa terasa lebih cepat bila dibanding dengan komputer? Karena bila kita mengakses melalui ponsel, datanya lebih kecil, gambar-gambar tidak dimuat, animasi dilewati, sehingga terasa cepat.
Agar kita mendapatkan koneksi cepat, cobalah mencari waktu pada saat orang lain tidak menggunakan Internet. Bisa setelah tengah malam, bisa setelah subuh. Tetapi kalau semua orang berpikiran sama dengan kita, ya percuma juga. Oleh karenanya, kita tunggu saja semoga semakin banyak perusahaan yang menawarkan layanan jasa koneksi Internet. Kesimpulanya tergantung posisi dan daerah kamu lihat apa yang jaringanya paling kuat,dan belum terlalu banyak pemakai ,..
Selamat berinternet ^__^
source